HALO SULAWESI,KOTAMOBAGU – Penjabat (Pj) Wali Kota Kotamobagu Dr. Drs. Hi. Asripan Nani bersama unsur Forkopimda, melakukan ziarah ke malam para raja dan pimpinan daerah, Rabu 22 Mei 2024.
Hal demikian dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Kota Kotamobagu.
Menurut Asripan, bahwa ziarah tersebut bukan sekadar ritual, melainkan sebagai wujud penghormatan dan refleksi terhadap perjalanan sejarah Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Dikatakan, generasi penerus harus mengenang jasa para pendahulu sebagai bagian dari identitas dan kultur kepribadian masyarakat adat Bolaang Mongondow.
“Dalam menyambut HUT Kota Kotamobagu yang ke-17, Pemkot Kotamobagu dan forkopimda mengagendakan ziarah ke makam pemimpin sebelumnya, baik itu raja maupun mantan pejabat daerah. Tradisi ziarah ini diharapkan akan menjadi bagian yang berkelanjutan dalam peringatan tahun-tahun mendatang,” ujar Asripan.
Asripan juga mengatakan, pentingnya menjaga dan memupuk budaya serta tradisi penghormatan kepada para pendahulu sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Kotamobagu.
Hal ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai upaya memperkokoh rasa kebersamaan dan identitas masyarakat.
“Dalam upaya memperingati HUT ke-17 Kota Kotamobagu, Pemkot dan forkopimda juga menggelar berbagai kegiatan lainnya. Di antaranya adalah acara syukuran, pawai budaya, serta kegiatan sosial yang melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat,” kata Asripan.
“Selain itu, momentum HUT Kota Kotamobagu juga dimanfaatkan untuk merenungkan capaian dan tantangan yang dihadapi dalam membangun Kota Kotamobagu ke arah yang lebih baik di masa depan. Dengan menggali nilai-nilai sejarah dan menghargai perjuangan para pendahulu, diharapkan semangat untuk terus berinovasi dan berkarya dapat terus tumbuh dan berkembang,” sambungnya.
Lanjutnya, sebagai bagian dari upaya memperkuat jati diri dan identitas Kota Kotamobagu, kegiatan-kegiatan seperti ziarah ke makam para pendahulu menjadi sangat penting.
Hal ini tidak hanya sebagai simbol penghormatan, tetapi juga sebagai pengingat akan akar dan nilai-nilai yang membentuk jati diri masyarakat Kotamobagu.
“Dengan mengenang perjuangan dan jasa para pendahulu, diharapkan Kota Kotamobagu dapat terus menjadi tempat yang berbudaya, bersejarah, dan berdaya saing tinggi,”.
“Semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Kotamobagu diharapkan akan terus menguat dan menjadi landasan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang,” tandasnya.(*)