Pernyataan Steven Kandouw “Dipelintir” BMI Kotamobagu: Kebijakan SK-DT Mampu Maksimalkan Potensi Daerah

KOTAMOBAGU – Tensi politik perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut) semakin memanas. Isu-isu miring pun dilancarkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menyudutkan para Pasangan Calon (Paslon) yang kini tengah bertarung.

Seperti yang dialami oleh Paslon nomor urut 3 (Tiga) Steven Kandouw – Letjend (Purn) Denny Tuejeh yang dituding tidak memprioritaskan pembangunan di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR).

Tudingan itu bersumber dari statement Steven Kandouw di suatu acara yang menjawab pertanyaan, terkait dengan adanya dugaan bahwa Bolmong Raya dianak-tirikan dalam pembangunan saat Paslon yang diusung PDI Perjuangan tersebut menjadi Gubernur, dan Wakil Gubernur Sulut untuk periode 2025-2030 mendatang.

Hal ini pun diluruskan oleh Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kotamobagu, Shandry Anugerah Hasanuddin. Menurutnya, pernyataan dari Steven Kandouw tersebut diplintir.

Pasalnya, konteks pertanyaan yang disampaikan penanya terkait dengan bidang pariwisata. Menjawab hal tersebut, Steven Kandouw menjelaskan soal cluster pembangunan di Sulawesi Utara sesuai dengan bidang pariwisata.

Jika dilihat juga dari kebijakan pemerintah pusat, ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata yakni di Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Sehingga, cluster pembangunan di bidang Pariwisata diselaraskan dengan pemerintah pusat.

Akan tetapi, perhatian terhadap pariwisata di seluruh wilayah Sulut tetap menjadi perhatian yang proporsional.

“Jadi, Pak Steven Kandouw menjawab sesuai dengan konteks pertanyaan yang disampaikan penanya. Penanya bertanya soal prioritas kebijakan di bidang pariwisata di wilayah Bolmong Raya dengan mengambil contoh Kabupaten Bolsel yang harus menggandeng Provinsi Gorontalo untuk mempromosikan soal pariwisata,” kata Shandry, Sabtu 12 Oktober 2024.

“Menanggapi hal tersebut, Pak Steven menjelaskan soal cluster pembangunan, khususnya Pariwisata. Dimana, pemerintah pusat juga telah menetapkan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata. Namun, bukan berarti hanya terfokus penuh di Minut. Ada kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memajukan pariwisata di masing-masing daerah. Contohnya, Discover North Sulawesi yang rutin diselenggarakan setiap tahun dan diberikan wadah kepada setiap pemerintah daerah di Sulut untuk mempromosikan terkait daerahnya masing-masing. Dan masih banyak lagi program terkait pariwisata ke depannya yang akn dijalankan oleh Pak Steven dan Pak Denny,” sambung Shandry.

Shandry juga menegaskan, arah pembangunan SK-DT jika memimpin nanti lebih terarah dan terintegrasi dengan pemerintah kabupaten dan kotamadya. Dimana, masing-masing cluster pembangunan akan disentuh dengan potensi dan keunggulan masing-masing.

“Sebagaimana visi dan misi yang disampaikan, serta pengalaman yang telah dijalani oleh Pak Steven dan Pak Denny selama ini, maka arah pembangunan Sulut ke depan akan lebih terarah. Kebijakan yang digelontorkan nantinya tidak akan berbenturan dengan potensi atau pun masyarakat di masing-masing cluster. Misalnya seperti Kabupaten Bolmong yang unggul dalam bidang pertanian, maka akan didorong penuh sebagaimana daerah lain yang unggul di bidang pariwisata atau bidang lainnya,” tambah Shandry.

Di sisi lain, Shandry yang juga Ketua KNPI Kotamobagu ini mengajak agar masyarakat Sulut, khususnya Bolmong Raya dapat menyaring informasi yang beredar.

“Perlu disadari bersama, saat ini kita tengah dalam kontestasi Pilkada, baik Pilgub atau pun Pilbup dan Pilwako. Mari kita saring informasi sebelum membagikannya,” pungkas Shandry. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *