HALO SULAWESI.COM, BOLSEL- Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar pertemuan keterlibatan publik sebagai langkah transparansi serta evaluasi kemajuan sejumlah program pembangunan, dan sertifikasi tanah di wilayah tersebut.
Kepala BPN Bolsel, Candra Husain, memimpin langsung pertemuan itu dengan memaparkan sejumlah pencapaian penting, termasuk kemajuan pembangunan rumah bantuan untuk korban letusan Gunung Sitaro yang berlokasi di Desa Modisi Kecamatan Pinolosian Timur, Bolsel.
“Saat ini, sebanyak 182 unit rumah sudah berhasil dibangun,” papar Candra di Kantor BPN Bolsel, Selasa (17/12/24).
Candra juga menyampaikan perkembangan publikasi sertifikat tanah. Hingga saat ini, dari target 282 Surat Keputusan (SK), sebanyak 281 sertifikat telah selesai diproses. Meski demikian, satu sertifikat masih tertunda akibat kendala khusus.
“Penundaan ini terjadi karena pemilik lahan meninggal dunia dan ahli waris yang ditunjuk masih di bawah umur, sehingga belum dapat menggantikan posisi ayahnya,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Candra juga menegaskan langkah selanjutnya setelah diterbitkannya SK pemberian hak. Proses resmi pendaftaran SK akan segera dilakukan untuk memastikan legalitas kepemilikan tanah.
Menariknya, ia juga menuturkan hal ini merupakan inisiatif pribadinya dalam mempercepat proses sertifikasi tanah di Bolsel.
“Saya bahkan telah membantu penyelesaian sekitar 30 sertifikat menggunakan dana pribadi,” tuturnya.
Selain kemajuan pembangunan dan sertifikasi, Candra juga melaporkan hasil Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang telah mencakup 1.950 bidang tanah. Ia menyatakan seluruh target program ini telah diselesaikan secara tuntas.
“Instruksi dari kementerian jelas, sertifikat yang sudah rampung harus segera disalurkan kepada, tegas masyarakatnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Candra memaparkan keberhasilan BPN Bolsel dalam menyelesaikan sejumlah program lintas sektor lainnya. Program tersebut mencakup redistribusi tanah untuk sektor UMKM perikanan, aset barang milik negara (BMN), serta aset milik pemerintah daerah.
“Untuk keseluruhan program ini, kami pastikan sudah selesai 100 persen pada tahun 2024,” terangnya.
Candra juga menambahkan, konsistensi kinerja ini pun tak lepas dari peran penting Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Sulut, Erry Juliany Pasoreh, SH, M.Si. Dimana, dukungan dan pengawasan rutin yang diberikan menjadi salah satu pendorong utama dalam memastikan optimalisasi layanan di BPN Bolsel.
“Hal ini disampaikan sebagai bentuk apresiasi atas kepemimpinan, yang dinilai mampu mendorong efektivitas kerja melalui monitoring dan evaluasi (monev) berkala terhadap seluruh kantor pertanahan di Sulut,” tambanya. (Av9)