HALO SULAWESI,KOTAMOBAGU – DPC PDIP Kota Kotamobagu menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin 22 April 2024.
Hal tersebut dibenarkan Ketua DPC Kota Kotamobagu Meiddy Makalalag. Menurut Mekal, sapaan akrabnya, hal tersebut merupakan bagian
dari rasa kepedulian kami terhadap saudara-saudara kita di Sitaro, terutama yang terdampak langsung erupsi Gunung Ruang.
“Bantuan ini juga merupakan bentuk solidaritas dan partisipasi kami baik dari tingkatan provinsi hingga daerah, yang mudah-mudahan dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Sitaro,” ujar Mekal sapaan akrabnya.
“Hari ini bantuan sudah diantar langsung ke Posko bantuan bencana DPD PDI Perjuangan Sulut, dan insyaallah besok akan disalurkan langsung ke posko-posko pengungsian,” sambungnya.
Ketua DPRD Kota Kotamobagu ini juga menyampaikan rasa keprihatinannya atas bencana alam yang menimpah masyarakat Sitaro, terutama yang terdampak, agar selalu diberikan kesabaran dan dijauhkan dari marabahaya.
“Sudah menjadi kewajiban kita untuk saling membantu serta terus mendokan saudara-saudara kita yang ada di sana, agar selalu dijauhkan dari segala marabahaya,” ucap Meiddy.
Hal senada juga dikatakan Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Kotamobagu, Shandry Anugerah Hasanuddin yang turut mengantarkan langsung bantuan dari DPC PDIP Kota Kotamobagu bersama rombongan ke Posko bantuan bencana DPD PDI Perjuangan Sulut.
“Kami turut berempati dengan musibah yang dialami masyarakat Sitaro, terutama yang terdampak langsung erupsi Gunung Ruang.
Menurut Shandry, meski terpisah secara administratif, tapi kami ditautkan oleh rasa kemanusiaan dan semangat persaudaraan.
“Mari kita sama-sama doakan agar Sitaro segera pulih dan bangkit lebih kuat,” pinta Shandry.
Sementara itu dikutip dari Antara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, meski belum ada korban jiwa, namun total rumah warga dan fasilitas publik yang rusak di Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, akibat terkena material erupsi Gunung Ruang sebanyak 3.614 unit.
Menurut Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan dari tiga ribu lebih rumah warga yang rusak ada dua gereja dan satu gedung Sekolah Dasar (SD).
Masing-masing fasilitas publik yang rusak itu tersebar di dua kelurahan dan 13 desa, antara lain di wilayah Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh, Bahoi, dan Balehumara.
BNPB mengkonfirmasi kerusakan dengan skala ringan hingga berat tersebut terjadi setelah bangunan terkena material yang dilontarkan dan goncangan saat Gunung Ruang erupsi pada Kamis (18/4).
Kerusakan pun diperparah akibat jarak rumah dengan puncak Gunung Ruang yang terpaut dekat yakni di bawah radius sekitar 8-10 kilometer.
“Yang harus disyukuri hingga sejauh ini tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa atas bencana vulkanologi ini,” kata Jarwansyah.
Meski begitu kata dia, pemerintah memastikan akan mencarikan jalan keluar terkait rehabilitasi atas kerusakan yang ditimbulkan setelah kondisi sudah benar-benar kondusif.
“Terlepas dari itu semua, sejauh ini upaya tim gabungan dalam penanganan darurat dan penyelamatan masyarakat terdampak sudah berjalan dengan baik,” terangnya.(**)