HALO BOLSEL— Koperasi Produsen Pidung Jaya (KPPJ) kini menjelma menjadi salah satu penggerak ekonomi desa yang paling progresif di Sulawesi Utara. Setelah sempat diterpa isu terkait legalitas pada awal 2025, koperasi yang berpusat di Desa Pidung, Kecamatan Pinolosian Timur ini justru bangkit lebih kuat dengan menghadirkan berbagai proyek nyata, termasuk berdirinya pabrik batako dan paving block yang kini telah beroperasi penuh.
Dari Sorotan Publik Menuju Penguatan Legalitas
Awal tahun 2025, KPPJ menjadi perbincangan setelah muncul tudingan aktivitas tanpa izin di beberapa media lokal. Namun, semuanya mulai terang benderang setelah tim monitoring Pemkab Bolsel melakukan pengecekan lapangan pada Agustus 2025.
Hasilnya, seluruh kegiatan KPPJ ternyata telah mengantongi izin prinsip dari Kementerian Perindustrian serta izin lingkungan yang ditandatangani langsung oleh Bupati Bolsel.
“Kami ingin memastikan bahwa semua usaha KPPJ berdiri di atas landasan hukum yang benar. Kami bekerja untuk masyarakat, bukan untuk kepentingan lain,” ujar salah satu pengurus saat itu. Pihak koperasi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Bupati Iskandar Kamaru, yang mendorong agar investasi legal dan produktif terus tumbuh di Bolsel.
Pabrik Batako dan Paving Block Hadirkan Lapangan Kerja Baru
Pada akhir 2025, KPPJ menunjukkan bukti nyata: sebuah pabrik batako dan paving block berkapasitas 3.000–5.000 unit per hari kini resmi beroperasi. Kehadiran pabrik ini langsung membuka peluang kerja baru bagi warga Desa Pidung dan desa-desa sekitar.
Hanifa Sutrisna, Dewan Pengawas KPPJ, mengungkapkan bahwa fasilitas tersebut bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan besar koperasi.
“Mulai dari batako hingga paving, masyarakat atau pemerintah yang membutuhkan sudah bisa langsung membeli di KPPJ. Kami ingin menjadi pusat suplai bahan bangunan yang kuat di Bolsel,” ujarnya. Hanifa menambahkan, beberapa workshop baru sedang dirancang untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi.
Ekspansi Besar: Wood Pellets, Furniture, Kopra Putih hingga Teknologi Tambang Ramah Lingkungan
KPPJ tidak berhenti pada sektor konstruksi. Melalui kolaborasi strategis dengan PT Hartaka Daya Nusantara, koperasi menyiapkan pembangunan sejumlah workshop berbasis potensi lokal dan teknologi ramah lingkungan. Di antaranya:
Workshop wood pellets, memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan bakar biomassa alternatif.
Workshop furniture, mengolah kayu lokal menjadi produk bernilai tinggi, termasuk untuk pasar ekspor.
Workshop kopra putih, menggunakan teknologi modern untuk memproduksi turunan kelapa bernilai ekonomi tinggi.
Teknologi tambang ramah lingkungan, tanpa cyanida serta dilengkapi sistem rehabilitasi lahan.
Dengan konsep ekonomi terintegrasi, limbah dari satu sektor akan menjadi bahan baku bagi sektor lain. “Ini akan menciptakan rantai nilai yang efisien dan membuka ribuan lapangan kerja,” jelas Hanifa.
KPPJ dan Komitmen Sosial untuk Masyarakat
Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, KPPJ juga aktif mendukung berbagai kegiatan sosial di Bolsel. Mulai dari Bupati Cup 4, pelatihan teknologi tambang ramah lingkungan, bantuan sosial, penerangan jalan, hingga penyediaan hewan kurban saat Idul Adha.
“Kami hadir bukan hanya sebagai pelaku usaha, tetapi sebagai bagian dari masyarakat. Apapun yang kami lakukan harus memberi dampak langsung,” tegas Hanifa.
Didukung Pemerintah Daerah dan Momentum Penetapan WPR
Dukungan Bupati Iskandar Kamaru menjadi salah satu fondasi penting bagi kemajuan KPPJ. Koordinasi dengan dinas terkait dipermudah sehingga investasi dapat berjalan tanpa hambatan.
Secara regional, momentum semakin menguat dengan hampir finalnya penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara pada 2025. Ketika WPR turun, masyarakat dan pelaku usaha lokal seperti KPPJ akhirnya dapat mengurus Izin Pertambangan Rakyat (IPR) secara resmi.
Ini menjadi angin segar, mengingat selama ini sektor tambang di Bolsel kerap didominasi pihak luar, termasuk investor asing yang beroperasi tanpa kontribusi signifikan bagi masyarakat.
Dengan IPR, pertambangan rakyat akan sepenuhnya dikelola oleh putra daerah menggunakan teknologi bersih yang dipromosikan KPPJ. Dampaknya: nilai ekonomi tetap berputar di desa dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Model Koperasi Modern yang Layak Ditiru
Perjalanan KPPJ kini menjadi contoh bahwa koperasi bukan lagi sekadar wadah simpan pinjam atau gotong royong tradisional. Dengan manajemen yang terukur, legalitas kuat, dukungan pemerintah, serta visi yang jelas, koperasi mampu berubah menjadi entitas besar yang menggerakkan ekonomi daerah.
Dari pabrik batako hingga diversifikasi wood pellets, furniture, kopra putih, dan teknologi tambang hijau, KPPJ berhasil membuktikan bahwa desa bisa menjadi pusat industri baru. Masyarakat mendapat pekerjaan, pendapatan meningkat, dan lima desa di sekitarnya merasakan multiplier effect yang nyata.
Bolsel patut bangga. Pidung Jaya kini bukan sekadar koperasi — melainkan potret bagaimana desa bisa naik kelas, mandiri, dan berdaulat atas ekonominya sendiri.***











